Identifikasi Kualitatif Senyawa Metabolit Sekunder pada Rimpang Kunyit (Curcuma longa L.) di Kabupaten Banyumas melalui Skrining Fitokimia
Keywords:
rimpang kunyit, skrining fitokimia, metabolit sekunderAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan skrining fitokimia terhadap rimpang kunyit (Curcuma longa L.) yang berasal dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, guna mengidentifikasi keberadaan golongan senyawa metabolit sekunder. Metode skrining yang digunakan meliputi uji kualitatif berdasarkan reaksi warna dan pengendapan dengan pereaksi spesifik untuk alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin. Sampel rimpang kunyit diekstraksi menggunakan etanol, dan ekstrak yang diperoleh kemudian diuji. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak etanol rimpang kunyit dari Banyumas secara positif mengandung semua golongan senyawa yang diuji. Keberadaan alkaloid dikonfirmasi melalui terbentuknya endapan pada uji Mayer, Wagner, dan Dragendorff. Flavonoid teridentifikasi dari perubahan warna menjadi jingga pada uji Shinoda dengan penambahan magnesium dan HCl pekat. Uji tanin menunjukkan hasil positif dengan terbentuknya warna hijau kehitaman setelah penambahan FeCl3. Sementara itu, saponin terdeteksi dengan terbentuknya busa stabil setelah pengocokan. Temuan ini mengindikasikan bahwa rimpang kunyit dari Banyumas kaya akan beragam metabolit sekunder yang berpotensi memiliki aktivitas biologis. Hasil skrining fitokimia ini menjadi dasar awal yang penting untuk penelitian lebih lanjut terkait isolasi, karakterisasi, dan pengujian aktivitas farmakologis senyawa-senyawa bioaktif yang terkandung dalam kunyit lokal Banyumas.
References
Aggarwal, B. B., & Harikumar, K. B. (2008). Potential therapeutic effects of curcumin, the anti-inflammatory agent, against neurodegenerative, cardiovascular, pulmonary, metabolic, autoimmune and neoplastic diseases. International Journal of Biochemistry & Cell Biology, 40(5), 785–802.
Cowan, M. M. (1999). Plant products as antimicrobial agents. Clinical Microbiology Reviews, 12(4), 564–582.
Ergina, E. (2014). Penentuan Kandungan Tanin dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Alpukat (Persea americana Mill.). Jurnal Farmasi Higea, 6(2), 79–86.
Gobbo-Neto, L., & Lopes, N. P. (2007). Plant metabolic engineering and production of secondary metabolites. Current Pharmaceutical Biotechnology, 8(5), 296–308.
Harborne, J. B. (1998). Phytochemical methods: A guide to modern techniques of plant analysis (3rd ed.). Chapman & Hall.
Marliana, S. D., Suryanti, V., & Permatasari, D. (2005). Skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun buah merah (Pandanus conoideus Lam.). Majalah Farmasi Indonesia, 16(4), 183–190.
Novita Sari Tarakanita, Y., Setyana, D. P. H., & Suryandari, N. (2019). Identifikasi senyawa metabolit sekunder dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun salam (Syzygium polyanthum Wight Walp). Jurnal Kimia Valensi, 5(2), 173–183.
Puspa, A., Hartati, R., & Sulistiyani. (2017). Skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun srikaya (Annona squamosa L.). Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 4(2), 19–24.
Reiza, T. V., Amil, N. A., & Setyaningrum, E. (2019). Skrining fitokimia dan uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun gedi (Abelmoschus manihot L. Medik) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Farmasi Higea, 11(1), 1–7.