Hubungan Pengetahuan Terhadap Resiliensi Tingkat Kesehatan Reproduksi Remaja Putri Yang Telah Menikah Di Gunungkidul

Authors

  • Beby Yohana Okta Ayuningtyas STIKes Bina Cipta Husada Purwokerto

Keywords:

pengetahuan, pernikahan dini, resiliensi, kesehatan reproduksi

Abstract

Indonesia menduduki peringkat sepuluh besar sebagai negara dengan kejadian pernikahan dini tertinggi di dunia. Satu dari sembilan anak perempuan menikah di Indonesia. Tahun 2018 perempuan umur 20-24 tahun yang menikah sebelum berusia 18 tahun diperkirakan mencapai sekitar 1.220.900 (BPS, 2020). Kabupaten Gunungkidul memiliki kasus pernikahan dini terbanyak di Yogyakarta 1.395 kasus. Banyak faktor negatif yang dapat muncul akibat pernikahan dini, oleh karena itu dibutuhkan resiliensi. Faktor yang mempengaruhi resiliensi perempuan yang telah menikah yaitu faktor pengetahuan. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh pengetahuan terhadap resiliensi tingkat kesehatan reproduksi remaja putri yang telah menikah di Gunungkidul. Metodologi: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Pendekatan waktu dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 361 remaja putri yang telah menikah dan memiliki anak. Besar sampel ditentukan dengan rumus Slovin yaitu 79 sampel. Teknik pengambilan sampel yaitu Cluster Random Sampling. Uji statistik menggunakan uji chi square. Hasil penelitian: didapatkan pengetahuan berpengaruh terhadap resiliensi (p=0,027). Simpulan penelitian didapatkan pengetahuan berpengaruh terhadap resiliensi tingkat kesehatan reproduksi remaja putri yang telah menikah

Downloads

Published

18-01-2021

How to Cite

Ayuningtyas, B. Y. O. (2021). Hubungan Pengetahuan Terhadap Resiliensi Tingkat Kesehatan Reproduksi Remaja Putri Yang Telah Menikah Di Gunungkidul. Jurnal Bina Cipta Husada: Jurnal Kesehatan Dan Science, 17(1), 123–131. Retrieved from http://jurnal.stikesbch.ac.id/index.php/jurnal/article/view/31