HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI PUSKESMAS I KEMBARAN TAHUN 2023
Keywords:
status gizi, berat badan lahir, balitaAbstract
Menurut angka PBB pada tahun 2020, 22 persen balita di seluruh dunia menderita stunting, dan 6,3 juta di antaranya berasal dari Indonesia. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan bahwa meskipun sedikit menurun antara tahun 2021 dan 2022 sebesar sekitar 2,8 persen, prevalensi stunting di Indonesia akan tetap pada angka 21,6 persen. Angka tersebut dinilai masih tinggi karena WHO hanya ingin melihat angka stunting sebesar 20 persen. Kabupaten Banyumas memiliki angka prevalensi stunting pada balita sebesar 16,6%, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional sebesar 21,6% dan angka prevalensi di Jawa Tengah sebesar 20,8%. Kejadian stunting di Kabupaten Banyumas mengalami penurunan yang cukup signifikan. Berdasarkan informasi Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Kabupaten Banyumas turun dari 21,6 persen pada tahun 2021 menjadi 16,6 persen pada tahun 2022. Puskesmas Kembaran I dijadikan sebagai lokasi penelitian. Anak-anak ini, yang berusia antara 0 hingga 5 tahun, memiliki status gizi yang tidak memadai. Ada 189 orang dalam sampel secara keseluruhan. Berdasarkan BB/U, hasil uji korelatif dengan uji Person diperoleh nilai p sebesar 0,00 yang berarti ada hubungan antara berat badan lahir dengan status gizi. Berdasarkan analisis BW/U, hubungan ini signifikan karena 2-tailednya kurang dari 0,05.
Downloads
Published
Versions
- 06-02-2024 (2)
- 29-01-2024 (1)