Deskripsi Kejadian Ketuban Pecah Dini Di RS Aghisna Kroya

Authors

  • Dyah Fajarsari STIKes Bina Cipta Husada Purwokerto
  • Artathi Eka Suryandari STIKes Bina Cipta Husada Purwokerto

Keywords:

KPD, ibu bersalin

Abstract

Ketuban pecah dini (KPD) diartikan sebagai robeknya selaput khorioamnion dalam kehamilan atau fase laten persalinan dan merupakan penyebab terbesar persalinan prematur dengan berbagai akibatnya. Kejadian KPD terjadi pada sekitar 6,46-15,6% kehamilan aterm dan PPROM terjadi pada sekitar 2-3% dari semua kehamilan tunggal dan 7,4% dari kehamilan kembar. PPROM merupakan komplikasi pada sekitar 1/3 dari semua kelahiran prematur, yang telah meningkat sebanyak 38% sejak tahun 1981. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian Ketuban Pecah Dini berdasarkan faktor risiko seperti usia ibu, paritas, usia kehamilan, kelainan letak dan jenis persalinan. Penelitian Deskriptif dengan pendekatan retrospektif dimana subyek penelitian merupakan semua ibu bersalin dengan KPD sebanyak 143 orang. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini adalah sebagian besar ibu bersalin dengan KPD di RSU Aghisna Kroya dalam usia reproduksi sehat yaitu 76%; mempuyai paritas multipara yaitu: 62%; dalam usia kehamilan aterm yaitu: 78%; tidak mempunyai penyulit yaitu: 96% dan mengalami proses persalinan secara spontan yaitu 59%.

References

Alim, Z. dan Y. A. S. (2015). Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Ketuban Pecah Dini Pada Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Bantuan Lawang. Jurnal Hesti Wira Sakti, 4, no.1.,(1), 101–109

Cunningham, F Gary, dkk. (2010).Obstetri Williams edisi 1 dan 2. Jakarta: EGC.

Maharrani, T., & Nugrahini, E. (2017). Hubungan Usia, Paritas Dengan Ketuban Pecah Dini Di Puskesmas Jagir Surabay. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, VIII(2), 102–108

Mochtar, R. (2012). Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Edisi III. Jakarta: EGC.

POGI (2016) Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Ketuban Pecah dini. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Himpunan Kedokteran Feto Maternal

Popowski et al. (2011). Maternal markers for detecting early-onset neonatal infection and chorioamnionitis in cases of premature rupture of membranes at or after 34 weeks of gestation: a two-center prospective Study. BMC Pregnancy and Childbirth. 2011, 11:26

Prawirohardjo, S. (2016). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono

Rukiyah Ai Yeyeh, (2019) Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal: CV Trans Info Media-Jakarta

Safari. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Ketuban Pecah Dini pada ibu melahirkan di rumah sakit umum H. Abdul Manan Simatupang. Jurnal Wahana Inovali. Vol 6. No 2 Juli-Des 2017 ISSN: 2089-8592. Penelitian.uisu.ac.id

Saifudin, A. B. (2017). Ilmu Kebidanan Edisi Keempat Cetakan Ketiga. Jakarta: YBPSP

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan:Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukarni. (2015). Kehamilan,persalinan,dan nifas.Jakarta: Medical

Varney, H. (2008). BukuAjar Asuhan KebidananVol 1. Jakarta: EGC

WHO. (2017). Pelayanan Kesehatan Maternal. Jakarta: Media Aesclapius press

Wulandari, E. (2016). Analisis Faktor Risiko Terhadap Kejadian Ketuban Pecah Dini pada Ibu Melahirkan di RSUD Tugurejo Semarang. Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang.

Downloads

Published

30-07-2024

How to Cite

Fajarsari, D., & Suryandari, A. . E. (2024). Deskripsi Kejadian Ketuban Pecah Dini Di RS Aghisna Kroya. Jurnal Bina Cipta Husada: Jurnal Kesehatan Dan Science, 20(2), 118–126. Retrieved from https://jurnal.stikesbch.ac.id/index.php/jurnal/article/view/157