Pengaruh Pengetahuan Ibu Menyusui Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di RSU Aghisna Medika Kroya
Keywords:
Pengetahuan ibu menyusui, Pemberian ASI EksklusifAbstract
Sejak lahir hingga anak berusia enam bulan, pemberian ASI eksklusif (EBF) berarti memberikan bayi ASI saja dan tidak memberikan makanan atau cairan lain, termasuk air, kecuali larutan rehidrasi oral (ORS), tetes, dan sirup. (yang mengandung vitamin, mineral, dan obat-obatan). Beberapa ibu memilih untuk memberikan susu formula kepada bayinya dibandingkan memberikan ASI eksklusif karena khawatir bayinya akan menangis terus-menerus dan tidak menyadari manfaat ASI. Mengetahui dampak pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI eksklusif menjadi tujuan penelitian ini. Survei yang menggunakan metodologi kasus-kontrol adalah jenis studi yang dilakukan. Sampel yang dipilih adalah total sampling sebanyak 51 ibu nifas yang memberikan ASI eksklusif (kasus) dan 51 ibu yang tidak memberikan ASI (kontrol). Uji statistik Chi-Square dan tabulasi silang antara variabel independen dan dependen digunakan untuk menganalisis data dari instrumen penelitian berupa kuesioner pengetahuan asi eksklusif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa 30 ibu (58,8%) yang memiliki sedikit pengetahuan tentang ASI eksklusif tidak mempraktikkannya, namun 34 ibu (66,7%) dengan pengetahuan yang kuat mempraktikkannya. Terdapat hubungan yang cukup besar antara pemberian ASI eksklusif dengan pengetahuan ibu berdasarkan analisis Chi-Square (p-value = 0,000 < 0,010). Kesimpulannya, perilaku pemberian ASI Eksklusif pada RSU Aghisna Medika Kroya dipengaruhi secara signifikan oleh pengetahuan orang tua. Agar pemberian ASI eksklusif lebih berhasil, disarankan agar ibu menyusui mempelajari lebih lanjut tentang hal ini, dan profesional medis harus terus memberikan saran pemberian ASI eksklusif.